Transkrip Wawancara Dengan Kepala Desa Ds. jeruk

Transkrip Wawancara Dengan kepala Desa Ds jeruk

23 jamuari 2022

Pada hari Sabu 22 jamuari 2022 pukul 09.30 kami pergo kerumah Kepala Desa Ds jeruk untuk mewawancarai tentang konflik sosial.Beliau adalah Bapak Sujono

Penulis rizki ana fajari, safitri mailinda,sri winarti,meidina nur faiza,mar'atus sholikah, andi riyanto, siswa sma negeri 1 pamotan yang duduk di bangku kelas XI jurusan ips ini merupakan transkrip wawancara

Rizkiana:"sekarang kami sudah bersama Kepala Desa Ds jeruk, maaf pak dengan bapak siapa?"

Kepala Desa:"Sujono"

Rizkiana:"ohh, boleh bertanya tentang biodata bapak?"

Kepala desa:"tentu saja boleh"

Rizkiana:"tadi namanya bapak sujono"

Kepala desa:"iya"

Rizkiana:"tempat tanggal lahir pak?"

Kepala desa:"tuban,18 mei 1973

Rizkiana:"agama?"

Kepala desa:"islam"

Rizkiana:"umur pak?"

Kepala desa:"48"

Rizkiana:" Alamat kediaman rumah bapak sekarang?"

Kepala desa:"sekarang beralamat di desa jeruk rt/rw 10/3 pancur rembang

Rizkiana:"boleh tau pendidikan terakhir bapak?"

Kepala desa:smk

Rizkiana :"terimakasih pak biodatanya"

Kepala desa:"iya sama-sama"(tersenyum)

Rizkiana:"sejak kapan covid-19 berlangsung didaerah ini pak


Kepala desa:"kalo di desa jeruk, pandemi masuk di desa kita itu yang rame itu yang kedua ada di wilayah Gading, sejak pertengahan tahun 2019 dan saat itu masyarakat langsung geger"

Riskiana:"bagaimana respon awal masyarakat tentang covid-19?"

Kepala desa:"emmm respon masyarakat pas waktu ada covid-19, banyak orang yang ketakutan, mendekati rumahnya saja tidak berani, ketika ada satu rumah yang terdampak, satu warga minggir karna takut tertular covid-19."

Riskiana:"hal kebiasaan apa yang di lakukan masyarakat seperti di sekolah hajatan atau tradisi?"

Kepala desa:" banyak perubahan yang di alami masyarakat di desa, sekolah pun sempat libur kemaren hampir dua tahun, dan sempat mengalami perubahan kurang lebih 50% , dan tempat ibadah pun sepi tidak seramai dulu, ketika ada kegiatan protokol kesehatan di pakai jangka 1m antara satu dengan yang lain"

Riskiana:"bagaimana respon masyarakat tentang kebiasaan baru menggunakan masker, mencuci tangan,  menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer"

Kepala desa:"awalnya,,, masyarakat itu sulit untuk memberi pemahaman pakai masker, mencuci tangan pakai sabun, karna udah kebiasaan, yang pertama kebiasaan dalam memakai makser katanya pengap, jaga jarak dulunya waktu ngobrol deket-deket akhirnya harys di jaga jarak, jadi ketika kembali seperti dulu, jaman dulu itu kita di suruh cuci tangan, mau ngga mau di paksa, tapi pada akhirnya di beri pemahaman dari kabupaten, kecamatan, kepolisian, dan akhirnya kami masyarakat memahami untuk arti kesehatan itu sendiri"

Riskiana:"apakah terjadi penganggaran kemudian apa dan bagaimana solusinya"

Kepala desa:" yang namanya covid-19 kita harus menganggarkan 5% untuk kegiatan untuk covid-19, untuk memakai masker"

Riskiana:" apa kebijakan yang di keluarkan pemerintah desa atau kecamatan saat terjadi puncak pandemi"

Kepala desa:"yang di lakukan dari kabupaten adalah mengikuti peraturan dari bupati, di sikapi oleh kecamatan, kepolisian, Koramil, dengan desa melakukan kegiatan jogo Tonggo (menjaga tetangga) jogo Tonggo melakukan pembuatan banner, mengajak untuk selalu mentaati protokol kesehatan, trus kita sering ronda malam di desa tujuannya untuk agar tidak berkerumun/bergerombol"

Riskiana:" tindakan apa yang di lakukan oleh pihak kepolisian, tentara, satgas, saat terjadi puncak pandemi"

Kepala desa:" yang di lakukan mereka adalah memantau keadaan dan menindak lanjuti anggaran" yang telah di lakukan oleh masyarakat yang tidak mentaati peraturan protokol kesehatan memakai masker, jika ada orang tidak memakai masker maka akan di stop lalu di kasih makser, kadang kita bagi" masker di lingkungan masyarakat maupun di jalan"

Riskiana:" bagaimana suasana yang di rasakan pada saat lockdown di rumah sakit dan puskesmas"

Kepala desa:" yang di rasakan sedih sekali, ketika di lockdown, bahkan komunikasi pun lewat hp semua, bersinggungan dengan warga yang sehat mereka ada di rumah sakit maupun di rumah, emmm meraka ya merasa tidak nyaman"

Riskiana:" bagaimana suasana yang di rasakan pada saat terjadi pasien yang banyak meninggal?"

Kepala desa:"yang di rasakan masyarakat ya sama" ketakutan, setiap kali ada ambulans yang lewat itu masyarakat yaaa merasa deg"an sendiri apalagi kalau nyalinya kecil, bisa" dia meninggal sendiri gara" ketakutan nyalinya kecil, itulah yang menyebabkan banyak orang meninggal karna ketakutan sendiri, jadi ketika ada pasien yang meninggal kadang eee rasa ketakutan untuk menggali kubur, menguburkan sama" ketakutan"

Riskiana:"bagaimana suasana yang di rasakan pada saat banyak pasien yang meninggal dengan pemakaman protokol kesehatan?"

Kepala desa:" ehemm, ketika terjadi penguburan, protokol kesehatan masyarakat yaaaaa sama" takut, mereka takut  karna di situ ada virus Corona yang menjangkit mayat tersebut, jadi ketika mereka menggunakan APD putih" masyarakat menghidar dan rasa takutnya pasti ada, kadang mereka juga tidak mau menguburkan kecuali kita harus menganggarkan dana penguburan gitu"

Riskiana:" bagaimana respon masyarakat ketika pemerintah mewajibkan vaksin covid 19?".

Kepala desa:" pada awalnya mereka takut ketika mau di vaksin, karena mereka ya banyak yang mati, ketakutan dari eee orang yang tidak bertanggung jawab menyampaikan itu, menyampaikan bahwa  vaksin sudah tidak bahaya, kadang mereka itu ketakutan dari orang lain yang mengatakan bahwa vaksin itu bisa mematikan, pada dasarnya ketika ada yang sakit itu karena ketika di tanya riwayat penyakitnya dia tidak mengaku, padahal itu penting sekali, kalo di tanya pihak kesehatan harys mengaku dia punya riwayat apa, kalo ngga ngaku yaaa pada akhirnya dia sakit".

Riskiana:" bagaimana respon masyarakat ketika di lakukan isolasi pada pasien yang terkena covid 19?"

Kepala desa:" yaaa masyarakat yooo kasihanlah kepada mereka yang di isolasi, melihat isolasi kan tidak bisa apa", ketika di isolasiii yang nungguin kan ada perawat, dari keluarga tidak di perbolehkan berdekatan dengan orang yang terkena covid 19 tersebut agar tidak tertular virusnya"

Riskiana:"bagaimana respon masyarakat ketika terjadi perubahan tata cara perayaan hari raya?"

Kepala desa:" ketika ada kasus seperti respon masyarakat yaaa otomatis yaaa ngga pengen hal" itu terjadi , karena apa ketika ada hari raya bersilaturahmi tidak bisa, trus eee biasanya pulang kampung namun sekarang tidak bisa, masyarakat ya terbebani seperti itu, yaaa intinya jangan sampe terjadi terulang lagi"

Riskiana:"perihal penerapan protokol kesehatan bagaimana respon/perilaku masyarakat pada saat ini (i) sekolah (ii) di pasar (iii) hajatan?"

Kepala desa:" ketika  masyarakat di kasih peraturan karna sudah sering mendengar peraturan, pada akhirnya mereka telah mengerti bahwa arti kepentingan kesehatan itu penting bagi kita masing-masing, karena dia ketakutan, karena dengan covid 19 pada akhirnya mereka mau ngga mau tetap melakukan kegiatan pakai makser cuci tangan pada dasarnya mereka mau"

Riskiana:"bagaimana pelaksanaan vaksin tajam 1"

Kepala desa:"pelasanaan  vaksin tahap 1 itu dihendel sama kecamatan ketika kita didata mereka yang divaksin tahap awal dari usia 12 keatas itu wajib vaksin jadi desa juga gitu nanti kalau mau divaksin berati harus daftar dulu seperti itu"

Rizkiana:"bagaimana proses pelaksanaan vaksin tahap 2 "

Kepala desa:"tahap 2 sudah merasa tahap satu sudah berasil ya tahap 2 lancar² saja karena mereka berkebutuhan dalam mencari kerja maupun kegiatan perjalanan keluar negri maupun perjalanan keluar kota mereaka harus punya kartu faksin tersebut"

Rizkiana:"pelajaran apa yang harus diambil saat terjadinya pandemi kovid 19 "

Kepala desa:"pelajaran yang kita ambil dari coblvid 19 tatacara kesehatan lebih,dulu kesehatan tidak perduli dengan kesehatan, cucitangan apapun itu semua masyarakat sudah menyadari bahwa kesehatan itu penting bagi mereka semua untuk generasi² yang akan datang seandainya Warga sekitar tidak melakukan seperti itu masyarakat juga ngasih tau jadi menganjurkan untuk belajar hidup sehat "

Rizkiana:"periha pola l hidup sehat apa yang harus dilakukan untuk dimasa yang akan datang "

Kepala desa:"untuk masa hidup yang akan datang kita terapkan protokol kesehatan kita harus tetap mentaati protokol kesehatan yang terpenting itu satu manut pemerintahan apapun yang disuruh 

Rizki ana:"terimakasih pak atas waktunya"

Kepala desa:"iya sama sama

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN REMPAH DENGAN INTEGRASI SOSIAL

rambanan untuk peternak kambing berdaya